BICARA TOKOH

Saturday, May 23, 2009

Sultan Muhammad Al Fateh, Pemimpin Yang Dijanjikan

al-fateh.jpgSultan Muhammad Al Fateh (محمد الفاتح) atau yang disebut juga Mehmed II The Conqueror dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1432. Saat kelahirannya pun sudah terdapat isyarat bahwa dia nantinya akan menjadi orang besar yang membuat sejarah besar. Ketika berita kelahirannya disampaikan, ayahnya, Sultan Murad II sedang membaca Al Quran tepat pada Surat Al Fath ayat 1:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan padamu kemenangan yang nyata.”

Kelahirannya ada pertanda

Menjelang kelahirannya, Sultan Murad sebenarnya sedang mempersiapkan penyerbuan ke Konstantinopel (Constantinople), ibu kota Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium. Setelah anaknya Muhammad lahir, datanglah seorang ulama besar Islam ke istana Sultan dan beliau mengatakan bahwa bayi itulah yang nantinya akan menaklukkan Konstantinopel seperti sabda Rasulullah SAW:

“Konstantinopel akan jatuh di tangan seorang pemimpin yang sebaik-baik pemimpin, tentaranya sebaik-baik tentara, dan rakyatnya sebaik-baik rakyat.”

Ulama itu bernama Syeikh Syamsuddin Al Wali dari Khurasan (sekarang Uzbekistan). Beliau adalah seorang syeikh tarekat Naqsyabandiyah. Sultan Murad sangat yakin dengan ilham Syeikh Syamsuddin Al Wali sehingga baginda menyerahkan putera mahkota yang masih kecil kepada Syeikh Syamsuddin untuk dididik.

Didikan tarekat sufi dan kecakapan perang

Syeikh Syamsuddin mendidik muridnya ini dengan disiplin tarikat yang cukup keras. Penuh dengan latihan mengekang hawa nafsu dan hidup susah sehingga hasilnya Pangeran Muhammad menjadi seseorang yang berjiwa kuat dan sangat tahan dalam menghadapi ujian. Beliau dididik memiliki cita-cita besar yaitu menepati janji Tuhan melalui Rasulullah SAW: menaklukkan Konstantinopel. Untuk ilmu perang, ayahnya mendatangkan panglima-panglima yang paling berpengalaman untuk mendidik beliau. Beliau sendiri adalah seorang cendekiawan yang gemar mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan di istana untuk berdiskusi.

Pada usia 19 tahun beliau naik tahta menggantikan ayahnya. Mulailah persiapan penaklukan dilakukannya. Beliau mendidik tentara dan rakyatnya agar menjadi orang-orang yang ertaqwa. Seluruh tentara dan rakyatnya dididik agar sanggup bangun malam dan merintih munajat pada Tuhan. Sebaliknya di siang hari mereka adalah singa-singa yang berjuang di jalan Allah. Beliau juga mengadakan operasi intelijen untuk membebaskan seorang ahli pembuat meriam dari penjara Romawi. Bersama para insinyurnya beliau membangun benteng, kapal-kapal perang dan meriam-meriam yang canggih untuk ukuran zaman itu. Bahkan dalam membangun benteng Rumeli Hasari di Selat Bosphorus beliau turun tangan ikut mengangkat batu dan pasirnya.

Takluknya Konstantinopel

Setelah persiapan matang, dimulailah penyerbuan ke Konstatinopel. Perang yang hebat berkecamuk lebih satu bulan, belum juga tampak tanda-tanda kemenangan. Bahkan pasukan Islam mengalami kesukaran mendekati benteng Romawi di tepi Selat Bosphorus tersebut karena di taut pasukan Romawi memasang rantairantai berukuran besar yang sangat panjang hingga menghalangi kapal yang akan mendekat. Dalam ketidakpastian itu Sultan Muhammad Al Fateh bertanya pada syeikhnya yang mulia, “Wahai Guruku, kapankah saat yang dijanjikan itu tiba?” Syeikh Syamsuddin Al Wali menjawab, “Pada hari ke 53, hari Selasa pukul 11 pagi.” Ini adalah ilham berbentuk berita ghaib yang diterima oleh Syeikh Syamsuddin Al Wali. Sultan Muhammad sangat yakin pada ilham gurunya. Beliau makin bersungguh-sungguh meningkatkan ketaqwaan pada Allah dan mengajak tentaranya melaksanakan hal yang serupa sebab hanya orang bertaqwa yang mendapat bantuan Tuhan.

Pada suatu malam di butan Mei 1453 terjadilah peristiwa yang luar biasa. Para insinyur Sultan telah menemukan inovasi teknologi luar biasa yang bisa disebut terobosan besar di zaman itu. Mereka berusaha membuat agar kapal-kapal perang Islam dapat berjalan di darat. Dengan memutari selat, pada tengah malam tibalah kapat-kapal pasukan Sultan Muhammad At Fateh ke bagian belakang benteng Konstantinopel. Kota Konstantinopel sebenarnya adalah kota yang sangat strategis karena ditindungi oleh benteng alami, yaitu perbukitan. Kapal-kapal tentara Islam yang berjumlah 70 kapat mendarat di Semenanjung Pera di pinggir perbukitan itu dan berusaha mendakinya. Terjadilah keajaiban yang merupakan karamah bantuan Tuhan di malam itu. Secara lahiriyah, meskipun kapal-kapal tersebut dapat ‘dipaksa’ berjalan di darat dengan menggunakan balok-balok kayu raksasa tapi tetap saja untuk mendaki bukit untuk membawa 70 kapat layar berukuran besar dalam tempo beberapa jam adalah hal yang mustahil. Apa yang sebenarnya terjadi? Kapal-kapal itu bukanlah berjalan di darat tetapi seakan melayang mendaki dan menyusuri perbukitan sejauh 16 km sampai di Golden Horn sehingga operasi pendaratan 5.000 pasukan itu selesai dalam waktu singkat. Dari sanalah mereka menyerbu Konstantinopet. Paginya, pada hari Selasa 29 Mei 1453 Konstantinopel takhluk ke tangan tentara Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad Al Fateh.

konstantinopel.jpg

Telah diceritakan bahwa ketika Sultan Muhammad At Fateh memasuki Konstantinopet, para prajuritnya menemukan makam sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al Anshari ra. Di makam tersebut mereka melihat sebagian kaki Abu Ayyub tersembul keluar dari tanah. Kaki tersebut putih bersih, sama sekali tidak terlihat rusak walaupun beliau telah wafat selama 600 tahun. Inilah karamah para sahabat Nabi. Sultan panglimanya bergiliran mencium kaki tersebut. Giliran Sultan yang terakhir. Ketika Sultan Muhammad Al Fateh akan mencium kaki Sahabat Rasulullah itu, tiba-tiba kaki tersebut masuk ke dalam tanah. Telah diceritakan pula bahwa pada sore hari setelah penaklukan bersejarah itu Syeikh Syamsuddin Al Wali bermimpi bertemu dengan Abu Ayyub Al Anshari. Beliau (Abu Ayyub) menyampaikan ucapan selamat pada Sultan Muhammad Al Fateh karena berhasil menaklukkan Konstantinopel dan menyatakan bahwa beliaulah yang sepatutnya mencium kaki Sultan Muhammad Al Fateh sebagai orang yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.

Pada hari Jum’at pertama di Konstantinopel, ketika diadakan shalat Jum’at untuk pertama kalinya, terjadi kebingungan dalam menentukan siapa yang menjadi imam. Sultan pun dengan lantang meminta seluruh tentaranya berdiri dan mengajukan pertanyaan: “Siapa di antara kalian yang sejak baligh hingga saat ini pernah meninggalkan shalat fardhu silakan duduk!” Tidak ada seorang pun yang duduk. Ini berarti seluruh tentara Sultan sejak usia baligh tidak pernah meninggalkan shalat fardhu.

Sultan berkata lagi, “Siapa yang sejak baligh hingga saat ini pernah meninggatkan shalat sunat rawatib silakan duduk!” Sebagian tentaranya masih tegak berdiri dan sebagian lagi duduk. Jadi sebagian tentara sultan sejak balighnya tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib.

Kemudian Sultan berkata lagi, “Siapa yang sejak baligh hingga hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud silakan duduk!” Kali ini seluruh tentara duduk. Yang tinggal berdiri hanya Sultan sendiri. Ternyata sejak usia baligh Sultan belum pernah meninggalkan shalat tahajud sehingga beliaulah yang paling pantas menjadi imam shalat Jum’at. Memang benarlah kata Rasulullah SAW, “Sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik tentara dan sebaik-baik rakyat.”

[Taken from Kawan Sejati Magazine vol 11/ TH III/ 07]

Read more...

KEKUATAN DOA

Thursday, May 21, 2009


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


Disebalik segala kesempurnaan kita sebagai manusia, kita mempunyai pelbagai kekurangan. Kita makhluk lemah. Tak kira siapa kita, dari pimpinan paling tinggi sekali ka hingga rakyat biasa ka, orang kaya ka miskin ka.... Kita memerlukan bantuan Allah. Lebih-lebih lagi di tengah konspirasi musuh yang mengila. Apa lagi di tengah fitnah yang kian deras menerpa. Hanya doa yang mampu membuat kita kuat menghadapi musuh biar sebesar apa pun. Doa adalah senjata orang Islam. Disaat kita dalam kesenangan, kesusahan, kesakitan, kesempitan, sentiasalah bergantung kepada Allah. Kekurangan kita memerlukan tempat untuk bergantung. Kita bergantung kepada bantuan Allah. Kebergantungan selayaknya kita berdoa kepada Allah. Mengadulah....Pohonlah.... nescaya Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya.... Allah sentiasa tepat janjinya, tetapi ramai hamba-Nya sentiasa mengingkari-Nya...
Firman Allah dalam Surah Al-Baqorah ayat 186 maksudnya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

wallahualam...

Read more...

umat super

Wednesday, May 20, 2009



Umat Islam sememangnya merupakan umat yang hebat,super,power. Allah menggelar mereka dalam surah Ali-Imran ayat 110 sebagai "khaira ummatin" yang bermaksud "sebaik-baik umat" yang bermaksud "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan bagi manusia, kamu menyuruh kepada makruf dan mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah."
Semasa mentafsir ayat ini,di dalam al-Jamaik li Ahkamil Imam Qurtubi menukilkan pandangan Imam Mujahid yang berkata, " (Kamulah umat yang terbaik)berdasarkan syarat-syarat yang terdapat dalam ayat ini. Maksudnya kita adalah umat yang hebat ,super apablia kita melaksanakan agenda-agenda yang terdapat dalam ayat ini iaitu mengajak kepada makruf(kebenaran), mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah.
Berasaskan ramuan-ramuan ini lahirlah satu umat yang mengenali serta menyukai kebenaran dalam masa yang sama membenci kemungkaran dan berperanan mencegah manusia daripadanya. Pada masa yang sama cahaya keimanan bersinar di hati sanubari mereka. Merekalah sebaik-baik umat yang dijadikan Allah bagi manusia.

Tetapi kita melihat di zaman sekarang, adakah masih wujud lagi "khaira ummatin" ini.. Kita lihat, manusia masa kini sudah terbalik. Ramai yang mengenali serta menyukai kemungkaran malah mengajak manusia lain melakukan kemungkaran itu, dan membenci kebenaran malah mencegah dan melarang manusia lain menegakkan kebenaran.. Mungkin sebab itulah kebanyakan umat Islam pada masa sekarang ditindas dan jauh ketinggalan daripada agama lain dari sudut keilmuwan walaupun satu masa dahulu umat Islam pernah berada di kemuncak kegemilangan Islam.
Marilah kita merenung sejenak pada zaman sahabat dan umat Islam terdahulu r.a... Bagaimana mereka berjaya menjatuhkan empayar rom, memusnahkan kerajaan kisra, membuka kota Konstaninople, dan membuka Baitul Maqdis.... Victor Robinson membuat perbandingan dalam The Story of Medicine dengan berkata, " Eropah bergelap pada waktu malam sedangkan Cardova bercahaya dengan lampu. Eropah kotor sedangkan Cardova membina 1000 tempat mandi. Eropah dipenuhi serangga sedangkan penduduk Cardova menukar pakaian setiap hari. Eropah dipenuhi selut sedangkan jalan-jalan di Cardova bertar.Istana di Eropah dipenuhi lubang asap di bumbung sedangkan bangunan-bangunan di Cardova tersegam indah. Semuanya ini adalah disebabkan mereka betul-betul beriltizam dengan Quran dan Sunnah serta mengamalkan 3 perkara itu "amar ma'ruf, nahi mungkar dan beriman kepada Allah"...
Umar Al-Khattab mengatakan " Kita adalah suatu golongan yang Allah muliakan dengan Islam. Apabila kita mencari kemuliaan dengan cara hidup yang lain daripada Islam, Allah menimpakan kehinaan ke atas kamu." Sama-samalah kita menghayati dan muhasabah diri akan ayat 110 surah ali-imran ini dan menyedari hakikat sebenar kita sebagai seorang mu'min.... Wallahualam


rujukan - Buku Minda Muslim Super karangan Dr. Danial Zainal Abidin

Read more...

Indahnya Islam

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP